Yogyakarta — Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik (DMKP) Universitas Gadjah Mada mengadakan Studium Generale dengan tema “Integrated Hydro-Irrigation-Restoration Systems: Creating Sustainability by Solving the Wicked Problem of the FOOD-Water-Energy Nexus” pada Februari 2025. Acara ini menghadirkan pembicara Prof. Edward P. Weber dari Oregon State University, yang membahas pendekatan inovatif dalam mengelola ketergantungan antara sektor pangan, air, dan energi untuk mencapai keberlanjutan jangka panjang.
Dalam pemaparannya, Prof. Weber menyoroti tantangan yang dihadapi sistem pangan, air, dan energi (Food-Water-Energy/FWE) yang selama ini dikelola secara terpisah. Pendekatan terfragmentasi ini dinilai tidak efisien dan cenderung menciptakan ketimpangan dalam pemanfaatan sumber daya. Dengan mengusung konsep integrasi, sistem hidro-irigasi-restorasi menjadi solusi untuk menyatukan ketiga sektor tersebut ke dalam satu sistem yang saling terhubung dan saling mendukung.
Melalui pendekatan ini, sistem FWE dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi dampak negatif antar sektor, dan menciptakan keberlanjutan jangka panjang. Prof. Weber memberikan contoh penerapan di wilayah barat Amerika Serikat, di mana modernisasi sistem irigasi melalui pemanfaatan pipa bertekanan, pembangkit listrik tenaga air skala kecil, dan teknologi irigasi presisi berhasil mengurangi pemborosan air hingga 53% dan menurunkan biaya energi hingga 73,1%.
Selain itu, penerapan sistem ini juga berdampak positif pada lingkungan, seperti menjaga habitat ikan melalui pemasangan horizontal fish screens dan memperbaiki ekosistem sungai. Dari sisi ekonomi, modernisasi ini menghasilkan pendapatan baru melalui penjualan energi listrik dan meningkatkan produktivitas pertanian dengan aplikasi air dan pupuk yang lebih tepat sasaran.
Prof. Weber menekankan bahwa meskipun sistem ini membutuhkan investasi awal yang besar, manfaat jangka panjang berupa penghematan biaya operasional, peningkatan pendapatan, dan keberlanjutan lingkungan membuatnya menjadi solusi yang layak diterapkan. Konsep ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia dalam mengembangkan kebijakan yang lebih terintegrasi di sektor pangan, air, dan energi.




Dengan adanya Studium Generale ini, mahasiswa dan akademisi DMKP UGM mendapatkan wawasan baru tentang pentingnya pendekatan sistem dalam mengatasi masalah kebijakan yang kompleks. Melalui inovasi dan kolaborasi, tantangan ketahanan pangan, pengelolaan sumber daya air, dan kebutuhan energi dapat diatasi dengan lebih efisien dan berkelanjutan.