DMKP Perkuat Pembelajaran Kontekstual Melalui Living Labs

advanced divider

Mahasiswa DMKP mempresentasikan proyek inovatif berbasis pendekatan living labs untuk menjawab persoalan publik di lingkungan FISIPOL.

Yogyakarta, 26 Mei 2025 – Mahasiswa program reguler dan mahasiswa program internasional Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik (DMKP) FISIPOL UGM, yakni dari mata kuliah Global Public Policy (GPP) dan mata kuliah Kebijakan Publik Global (KPG), melaksanakan presentasi hasil proyek living labs. Kegiatan ini menjadi penutup perkuliahan semester genap sekaligus wadah bagi mahasiswa untuk menyampaikan gagasan-gagasan kebijakan yang konkret dan kontekstual terhadap isu-isu publik di sekitar mereka.

Mata kuliah Global Public Policy (GPP) dan Kebijakan Publik Global (KPG) dirancang untuk mendorong mahasiswa berpikir lintas batas negara, menggali kompleksitas persoalan publik global, dan meresponsnya dengan pendekatan lokal yang berkelanjutan. Melalui metode living labs, mahasiswa tidak hanya belajar teori di dalam kelas, tetapi juga meneliti, merancang, dan mengimplementasikan solusi nyata bersama komunitas, institusi, maupun lingkungan sekitarnya.

Living labs sendiri merupakan sebuah pendekatan inovasi yang berlangsung langsung di lingkungan nyata, di mana masyarakat atau pengguna akhir menjadi pusat dari proses perancangan solusi. Dalam pendekatan ini, berbagai pihak seperti pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat sipil bekerja sama untuk mengembangkan, mencoba, dan mengevaluasi ide-ide baru secara kolaboratif. Tujuannya adalah menciptakan solusi yang benar-benar relevan dengan kebutuhan masyarakat dan mampu menjawab masalah sosial yang kompleks secara praktis dan berkelanjutan.

Proyek yang dipresentasikan oleh mahasiswa dari masing-masing mata kuliah mencerminkan keberagaman isu dan kreativitas solusi yang ditawarkan. Dari KPG, beberapa ide menarik yang diajukan antara lain Zero Butt Campus” yang mengubah puntung rokok menjadi pestisida alami, “Scented Candle from Cooking Oil Waste” yang mengolah limbah minyak goreng menjadi lilin aromaterapi, Selain itu, terdapat pula proyek Recycles Plastic Bottle Waste Into Multifunctional Flower Vase” yang mengolah botol plastik bekas menjadi vas bunga serbaguna, “Turning Coffee Grounds into Drink Coasters” yang memanfaatkan ampas kopi menjadi tatakan gelas ramah lingkungan, serta “Smart Eats” yang berfokus pada peningkatan literasi gizi mahasiswa melalui penyediaan informasi nutrisi makanan di kantin FISIPOINT. Proyek-proyek ini menggambarkan kepedulian terhadap lingkungan, kesehatan, dan kenyamanan komunitas kampus secara menyeluruh.

Sementara itu, dari mahasiswa GPP, muncul proyek seperti “Grab and Go Period Pad” yang menyediakan pembalut gratis dan mudah diakses, “FISIPOL Scrap” yang mempromosikan daur ulang dan kompos di lingkungan kampus, serta “Sansiro Smart Ashtray”, tempat sampah rokok yang mempromosikan membuang putung rokok pada tempatnya dengan bentuk vote setuju pada suatu isu global. Proyek-proyek ini tak hanya mengedepankan aspek inovasi, tetapi juga sensitivitas terhadap kebutuhan sosial dan kesejahteraan mahasiswa.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya memperkuat keterampilan akademik dan berpikir kritis, tetapi juga belajar bagaimana kebijakan publik dapat dibangun dari interaksi langsung dengan lingkungan sekitar. Presentasi proyek living labs ini menjadi cerminan komitmen DMKP UGM untuk terus memperkuat integrasi antara teori dan praktik dalam proses pendidikan kebijakan publik.

Penulis: Fahri
Foto: Fahri, Fauzi

advanced divider