Tantangan Desentralisasi dan Krisis Global Bersama Dosen Turki Gaziantep University

advanced divider

DMKP UGM menerima kunjungan tiga dosen Administrasi Publik dari Gaziantep University, Turki, dalam program Erasmus+ Teaching Mobility. Kegiatan ini menghadirkan sesi pengajaran kolaboratif lintas negara yang membahas isu desentralisasi, kota industri, sistem pangan berkelanjutan, dan transisi hijau di Eropa.

Kegiatan yang berlangsung pada 23 Mei 2025 dalam seminar “Public Policy and Administration in Turkey and Indonesia: A Comparative Perspective” menghadirkan kolaborasi pembelajaran lintas negara antara dosen-dosen dari kedua institusi dalam bentuk sesi presentasi dan diskusi tematik.

Tiga dosen dari Gaziantep University yang terlibat dalam program ini adalah Dr. Ferit Serkan Öngel, Dr. Uygar Dursun Yıldırım, dan Dr. Mehmet Cevat Yıldırım. Bersama Dr. Pradhikna Yunik Nurhayati dari DMKP UGM, keempat akademisi tersebut menyampaikan berbagai topik relevan dalam ranah kebijakan publik dan pembangunan berkelanjutan.

Dalam paparannya, Dr. Pradhikna membahas sistem desentralisasi di Indonesia yang diterapkan untuk memperkuat efektivitas pemerintahan di tengah tantangan geografis negara kepulauan. Menurutnya, desentralisasi memiliki potensi besar dalam mempercepat kesejahteraan masyarakat daerah, mengangkat potensi lokal seperti budaya dan adat, serta menyelaraskan pembangunan nasional dengan karakteristik wilayah. Namun demikian, ia juga menyoroti tantangan yang muncul, seperti ketimpangan antar daerah dan ketergantungan fiskal yang masih tinggi terhadap pemerintah pusat, mengingat sebagian besar pendapatan daerah masih bergantung pada dana transfer nasional.

Sementara itu, Dr. Ferit Serkan Öngel membawa perspektif mengenai transformasi kota industri dalam jaringan produksi global. Ia mengangkat studi kasus dari Semenanjung Setúbal di Portugal dan wilayah Gebze di Turki, untuk membahas dampak restrukturisasi industri terhadap ruang kota, dinamika tenaga kerja, dan tata kelola urban. Program pengajarannya mengajak mahasiswa untuk melihat bagaimana perubahan global membentuk lanskap lokal secara kritis dan komparatif.

Dr. Uygar Dursun Yıldırım menyampaikan materi terkait transformasi sistem pangan global di tengah berbagai krisis seperti perubahan iklim, pandemi, dan fluktuasi harga. Ia menekankan pentingnya sistem pangan yang berkelanjutan dan tangguh berbasis komunitas lokal. Diskusinya mencakup peran koperasi, rantai pasok pendek, dan kebijakan pangan daerah yang inklusif sebagai fondasi ketahanan pangan masa depan.

Adapun Dr. Mehmet Cevat Yıldırım mengulas transisi hijau di Eropa dan implikasinya dalam konteks global. Ia menjabarkan berbagai kebijakan Uni Eropa seperti European Green Deal, serta membahas tantangan sosial, ekonomi, dan politik yang menyertainya. Program pengajarannya juga menyoroti berbagai pendekatan alternatif, seperti teori degrowth dan tanggapan dari partai politik sayap kanan di Eropa terhadap isu-isu lingkungan.

Kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan mahasiswa mengenai praktik dan teori kebijakan dari berbagai konteks internasional, tetapi juga mempererat hubungan kelembagaan antara UGM dan Gaziantep University. Melalui kolaborasi ini, diharapkan terbuka lebih banyak peluang kerja sama di bidang riset, pengajaran, dan pengembangan kurikulum di masa mendatang.

Penulis: Fahri
Foto: Fahri, Fauzi

advanced divider