Policy brief ini menyoroti tantangan signifikan dalam menurunkan angka kematian neonatal di Indonesia, terkait perawatan Bayi Prematur dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang menjadi penyumbang terbesar tingginya angka kematian bayi. Perawatan neonatal yang disesuaikan dengan karakteristik sosial, ekonomi, dan geografis menjadi prioritas utama. Banyaknya tantangan yang harus diatasi, seperti terbatasnya akses layanan kesehatan, minimnya fasilitas yang memadai, serta rendahnya literasi kesehatan pada keluarga prasejahtera. Pendekatan perawatan yang optimal tidak hanya bertujuan meningkatkan kelangsungan hidup bayi, tetapi juga mengurangi risiko jangka panjang, seperti stunting, yang dapat berdampak negatif pada kualitas hidup anak di masa depan. Implementasi Perawatan Metode Kanguru (PMK) bagi bayi prematur dan BBLR menghadapi berbagai tantangan. Dalam kondisi tertentu, pelaksanaan PMK tidak dapat dilakukan secara optimal. Metode ini membutuhkan keterlibatan intensif dari ibu, yang kerap kali harus menjalankan peran ganda sebagai pengasuh, pekerja, dan pengelola rumah tangga. Tantangan ini semakin berat pada keluarga prasejahtera, di mana dukungan dari anggota keluarga lainnya tidak selalu tersedia, sehingga pelaksanaan PMK menjadi lebih sulit dan memerlukan alternatif solusi. Upaya menurunkan angka kematian neonatal serta meningkatkan perawatan bayi prematur dan BBLR membutuhkan pendekatan terpadu yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Strategi yang disarankan adalah meregulasi dan menyusun SOP penggunaan inkubator di rumah untuk menjembatani kesenjangan kebijakan, mendorong kolaborasi lintas sektor dengan melibatkan pemerintah, NGO, dan agen relawan, serta pemberdayaan keluarga melalui edukasi dan peningkatan akses terhadap sumber daya kesehatan. Kolaborasi yang lebih inklusif dan kebijakan yang responsif terhadap kondisi empiris diharapkan memperkuat layanan kesehatan neonatal dan pengurangan angka kematian bayi, terutama di wilayah dengan akses terhadap pelayanan kesehatan yang terbatas.
This policy brief highlights the significant challenges in reducing neonatal mortality in Indonesia, related to the care of Premature and Low Birth Weight (LBW) Infants, which are the largest contributors to high infant mortality rates. Neonatal care tailored to social, economic and geographical characteristics is a top priority. There are many challenges that must be overcome, such as limited access to health services, lack of adequate facilities, and low health literacy in underprivileged families. An optimal care approach not only aims to improve infant survival, but also reduce long-term risks, such as stunting, which can negatively impact a child’s future quality of life. The implementation of Kangaroo Method Care (FMC) for premature and LBW infants faces various challenges. Under certain conditions, the implementation of FMD cannot be optimised. This method requires intensive involvement from mothers, who often have to perform dual roles as caregivers, workers, and household managers. This challenge is even more severe in low-income families, where support from other family members is not always available, making the implementation of FMD more difficult and requiring alternative solutions. Efforts to reduce neonatal mortality and improve the care of premature and LBW infants require an integrated approach involving various stakeholders. Suggested strategies include regulating and developing SOPs for the use of home incubators to bridge policy gaps, encouraging cross-sector collaboration involving government, NGOs, and volunteer agencies, and empowering families through education and improved access to health resources. More inclusive collaboration and empirically responsive policies are expected to strengthen neonatal health services and reduce infant mortality, especially in areas with limited access to health services.
Penulis (Mahasiswa S2 DMKP):
Dewi Okta Pusparini, Fajar Kurniyasih, Frederic Kornelius Marbun, Isa Catya Wibowo, Oktrita Purwantari Rahayu, Suci Rokhimah
Reviewer dan Editor:
Dr. Subando Agus Margono, M.Si., Dr. Puguh Prasetya Utomo, MPA
Layouter:
Muhammad Rofiud Muta’al, S.Sos.