Yogyakarta, 27 November 2024 – Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik (DMKP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kelas tamu bertema Paradiplomasi dan Tata Kelola SDG di Indonesia. Acara yang berlangsung secara daring ini menghadirkan Dr. Ario Bimo Utomo, dosen Hubungan Internasional dari UPN Veteran Jawa Timur, sebagai narasumber utama.
Dalam pemaparannya, Dr. Bimo menyoroti pentingnya pendekatan paradiplomasi oleh pemerintah daerah dalam mengimplementasikan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG). Ia menjelaskan bahwa globalisasi kini mendorong aktor lokal, seperti pemerintah kota, untuk mengambil peran aktif dalam isu global. “Globalisasi tidak lagi hanya menjadi domain negara, tetapi juga membuka peluang bagi unit-unit subnasional untuk berkontribusi dalam diplomasi global,” ungkap Dr. Bimo.
Paradiplomasi, menurut Dr. Bimo, menjadi salah satu jalan bagi pemerintah daerah untuk membangun kerjasama lintas batas dan menerjemahkan agenda global menjadi program yang relevan secara lokal. Sebagai contoh, ia mengulas disertasinya yang meneliti keberhasilan Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Tri Rismaharini dalam mengintegrasikan SDG ke dalam kebijakan lokal, terutama dalam bidang lingkungan hidup. “Era Bu Risma menunjukkan bahwa kolaborasi internasional dapat diarahkan untuk mendukung prioritas lokal seperti pembangunan taman kota dan pengelolaan limbah,” tambahnya.
Dr. Bimo juga mengajak mahasiswa untuk memahami tantangan urbanisasi dan peran pemerintah daerah dalam merespons isu ini. “Dengan 56,2% populasi dunia tinggal di perkotaan, kota menjadi unit pemerintahan pertama yang menghadapi masalah masyarakat. Kita perlu cara pandang baru dalam melihat politik global, di mana kota menjadi aktor kunci,” ujarnya.
Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif yang melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi. Salah satu peserta, Isroq Adi Subakti, berbagi pandangan tentang relevansi materi yang dibahas. “Paradiplomasi memberi perspektif baru tentang bagaimana pemerintah daerah bisa berperan di kancah global tanpa melupakan kebutuhan lokal,” katanya.
Melalui kelas tamu ini, diharapkan mahasiswa semakin memahami kompleksitas globalisasi dan pentingnya inovasi dalam tata kelola publik untuk menghadapi tantangan pembangunan berkelanjutan.