Berbagai faktor seperti fenomena kekeringan di Brazil, peperangan Ukraina dengan Rusia, gangguan cuaca di Indonesia, melonjaknya harga pupuk kelapa sawit hingga melonjaknya harga Crude Palm Oil (CPO) Internasional berdampak pada lonjakan harga minyak goreng dalam negeri. Adanya lonjakan harga minyak goreng tersebut menjadi masalah strategis mengingat kebutuhan masyarakat terhadap minyak goreng sangat tinggi. Dalam upaya mengatasi masalah tersebut, pemerintah mengeluarkan serangkaian kebijakan yang dalam prosesnya mengalami berbagai perubahan kebijakan mengikuti dinamika yang ada. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yaitu kebijakan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) diikuti oleh dampak yang tidak diinginkan yaitu terjadi kelangkaan minyak goreng. Contoh lainnya adalah kebijakan larangan ekspor CPO dan produk turunannya juga diikuti oleh dampak negatif seperti penurunan devisa negara sebesar Rp. 13 triliun dan anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) di level petani. Kebijakan terarkhir yang dikeluarkan pemerintah adalah kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan kebijakan Domestic Price Obligation (DPO). Berbagai perubahan kebijakan ini menimbulkan uncertainty condition dalam iklim usaha kelapa sawit Indonesia.
Penulis (Mahasiswa S2 DMKP):
Desinta Wahyu, Ageng Pramesthi, Vincentius Adhika, Putri Andayani, Irsyad Alfikri.